![]() |
Sumber: Petani Wilayah Tanggul dengan Kegiatan Mengais Sisa Giling Padi Pasca Panen On Frame: Ibu Putry (masyarakat Tanggul Wetan - Jember) Sabtu, 24 Desember 2016 Siang Hari |
Bukti sejarah menunjukkan bahwa terdapat banyak peninggalan masa kolonial Belanda yang terdapat di wilayah Kabupaten Jember. Contoh nyata dari peniggalan masa Kolonial Belanda yang mengarah pada sistem perkebunan diantara lain, (1) Pabrik Gula Semboro; (2) Perkebunan Teh Gunung Gambir; (3) Perkebunan Kopi di dareah Silo; (4) Wana wisata Rembangan; dan lain sebagainya. Disisi lain untuk memenuhi kebutuhan produksi dalam bidang perkebunan pemerintah kolonial Belanda membuat sistem irigasi seperti Sungai Bondoyudo.
Pada zaman modern ini masyarakat Kabupaten Jember memanfaatkan sistem irigasi yang dibuat oleh Belanda untuk mengairi lahan persawahan. Pemanfaatan sistem irigasi untuk lahan persawahan sangat membantu masyarakat sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) tersebut. Hal ini dibuktikan dari hasi sensus pertanian yang dilansir oleh badan stastistika Kabupaten Jember di https://jemberkab.bps.go.id yang menjelaskan bahwa komoditas pertanian yang ukur dengan luas panen dan jumlah produksi pada tahun 2013 dapat ditunjukkan oleh tabel berikut.
Komoditas
|
Luas
Panen (Ha.)
|
Produktifitas
(Kw/Ha)
|
Produksi
(Kw)
|
1. Padi
|
162 619
|
57,19
|
9
300 270,00
|
2. Jagung
|
57 118
|
67,39
|
3
848 960,00
|
3. Kedelai
|
9 456
|
22,58
|
213
480,00
|
4. Kacang Tanah
|
2 222
|
22,85
|
50
790,00
|
5. Ubi Kayu
|
2 427
|
171,24
|
415
600,00
|
6. Ubi Jalar
|
744
|
125,97
|
93
720,00
|
7. Tembakau Na Oogst
|
5 538
|
14,40
|
79
758,00
|
8. Tembakau Voor Oogst Kasturi
|
9 138
|
13,11
|
119
782,00
|
9. Tembakau Voor Oogst Rajang
|
743
|
8,36
|
6
214,50
|
10. Tembakau Voor Oogst
White Burley
|
234
|
16,61
|
3
886,00
|
Sumber : Jember Dalam Angka 2013
|
Dari tabel diatas dapat diterjemahkan bahwa hasil komoditas pertanian di Kabupaten Jember paling banyak dan paling luas adalah tanaman padi yang pada dasarnya menjadi makanan pokok masyarakat Jember.
Akan tetapi dari hasil panen padi diwilayah Jember belum mampu memberikan kontribusi banyak untuk masyarakat Jember yang dalam kenyataannya masyarakat jember berada dalam keadaan dibawah garis sejahtera (baca: Pra-sejeahtera). Keadaan seperti ini dapat ditunjukkan dari masih banyaknya Buruh Tani yang belum mampu memenuhi kebutuhan sehari-hari dan terlalu rendahnya Upah Minimum Regional tahun ini (diangka 1,7 jt/tahun 2017), sehingga mereka harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan primer mereka. Bisa dikatakn masyarakat pra-sejahtera mengganti makanan pokok mereka dari beras menjadi jagung dan/atau umbi-umbian.
Hey Guys Ini-Jember lho....!
0 Response to "Sisi Lain Kabupaten Jember"
Posting Komentar